Rencana demi rencana telah ku susun seapik mungkin.Tapi sialnya,aku bertemu dengan cowok aneh yang bernama Gabriel.Bertemu dengannya pasti selalu saja ada masalah.Puncaknya,pertemuanku dengannya membawaku pada masalah yang sangat serius.Seorang murid ditemukan tewas di kafetaria sekolah !
Astaga ! Kenapa ini bisa terjadi? Lebih parahnya aku dan Gabriel dijadikan tersangka selama penyelidikan.Ini nggak bisa dibiarkan.Aku harus mengembalikan nama baikku.
CHAPTER 1
Me Vs Mom
Me Vs Mom
" Azura...!!"
waa,waa,waa..
BRUUK!!
" Aduuuh..."
"Astaga.." ibu tiba-tiba muncul dari balik pintu kamar. Ia terlihat bingung melihatku." ngapain kamu tiduran di situ?kayak nggak ada kerjaan aja..."
" Emang siapa yang tiduran sih,Bu.."nggak lihat apa anaknya lagi kesakitan gini?Aduuuuhh...
" Ya, terus ngapain kamu di situ?"tanya Ibu lagi
" Lagi masang ini," ku perlihatkan horden jendela yang baru saja kubeli kemarin.Daripada nggak bkin apa-apa,kuputuskan untuk memasangnya pagi ini.Tapi malah jadi rusak gara-gara teriakan ibu.
" Coba ibu lihat...," Ibu tiba-tiba mengambil hordennya dari tanganku dan menatapnya lekat-lekat Maksudku menatap tepat pada lubang besar yang menganga."Horden kayak gini mau dipasang?nggak ada yang lebih parah dari ini?"
Ih,Ibu ini..."horden itu rusak karena ibu...,"kesalku.Mana punggungku sakit banget lagi.
" Loh?kok,ibu sih,yang disalahin?enak aja..,"
Duh!
Ibu melempar hordennya ke mukaku dan memasang wajah yang menurutku benar-benar kekanak-kanakan.Hhh,selalu saja seperti itu.Tidak pernah mau mengalah.
" Ibu kesini bukan mau berdebat sama kamu,Azura..." siapa juga yang berdebat?kan yang mulai ibu? " Tapi mau ngomongin sesuatu sama kamu,"
Sesuatu?
" Kamu pasti masih ingat waktu kamu cerita sama ibu,kalo kamu mau lanjutin SMA di asrama Hugo School?"
" Iya,terus?" kok,perasaanku tiba-tiba jadi nggak enak kayak gini,ya?
Bukannya dijawab,Ibu malah senyam-senyum aja.Ada apa,sih?Apa hubungannya dengan Sekolah asrama Hugo School?
" Ada apa,sih?" aku semakin penasaran
" Tau nggak,Ibu dapat bonus gaji dari kantor dan ___ ibu rasa itu cukup untuk masukin kamu ke sana...,"
Hah?
" Sebenarnya sih,semua administrasinya udah selesai.Jadi kamu cuma terima beres saja.Dan minggu depan kamu mulai masuk sekolah...,"
" APA ?"tanpa sadar aku berteriak keras sekali,sampai - sampai anak tetangga yang lagi asyik main jadi nangis.
" Ya ampun, tidak sampai harus berteriak seperti itu kan?"gerutunya " Lihat,si Windy jadi nangis gara - gara kamu..,"
Kok,malah jadi balik nyalahin aku?Aku itu kaget,Bu!Lagian sejak kapan Ibu tiba-tiba ambil inisiatif sendiri untuk masukin aku ke sana?Well,dulu aku pengen masuk ke sekolah itu,tapi...
" Jadi gimana,Azura?kau pasti senang mendengarnya,'
" Bu,dulu aku memang ingin banget sekolah di sana,tapi...,"
" Tapi apa?"potong ibu "harusnya kamu senang,karena kali ini ibu baik hati dan mengijinkan kamu sekolah di sana...,"
" Bu..,"
" Pokoknya kamu nggak perlu khawatir.Segala kebutuhanmu untuk di sana biar ibu yang atur.Okey,sayang?"ih,apanya yang oke?aku kan belum kasih jawaban?
" Bu,aku itu..,"
" Udah,tenang aja," aduuh,bisa nggak sih,nggak motong pembicaraan orang? "seragam sekolah dan buku-buku pelajaranmu udah ibu siapkan.Kata pihak sekolah sih,lusa seragam kamu akan dikirim ke sini...,"
Apa?secepat itu?Ibu ini gimana,sih?
" Tapi,Bu,aku itu..,"
" Oya,hari ini ibu mau belanja.Kamu mau ikut?kali aja kamu mau beli sesuatu buat perlengkapan kamu di sana..Gimana?"
Uuuugghhhh...!!!
" Please hear me out,Mom...,"lirihku.Rasanya kekesalanku sudah memuncak hingga nggak bisa bersuara lagi.Dan itu membuat Ibu diam sejenak." Dulu aku memang ingin banget sekolah di sana.Tapi itu dulu,Bu.Sekarang udah nggak lagi..,"
" Kenapa?"Ibu menatapku dengan heran.
" Karena...," kalau aku bilang alasanku adalah karena Radit,ibu pasti marah besar dan mau nggak mau aku harus bersekolah di sana.Aku harus bilang apa,ya? " Mmm...ya,aku sudah nggak minat lagi.Aku ama temen-temen dah sepakat untuk lanjut ke SMA Triasa,"
" SMA Triasa?"
Aku mengangguk cepat." Menurutku itu sekolah yang sama bagusnya dengan sekolah Asrama Internasional Jakarta.Kami berempat pernah jalan - jalan ke sana,Bu.Dan ibu tau?Itu sekolah terbaik yang pernah aku lihat,"HAHAHA ! Padahal sih,sekolahnya biasa-biasa aja.Tapi aku nggak mau pisah sama Radit.Kita berdua udah janji untuk terus sama-sama.Mudah-mudahan aja ibu mau percaya dengan ceritaku.
" Mmm...," Ibu tampaknya sedang berpikir.Oh,berhasilkah aku?berhasilkah?BERHASILKAH?
" Nggak,"
Hah?
" Ibu rasa ceritamu itu terlalu berlebihan,supaya ibu nggak jadi menyekolahkanmu di sana.Asal kau tau saja Azura,ibu adalah alumni SMA Triasa...,"
Apa?Bukannya Ayah dulu bilang kalau Ibu itu alumni SMA 32?Kenapa malah sekarang Ibu bilang kalau dia alumni SMA Triasa?Aduuh,bisa-bisa ketahuan nih,kalau aku bohong.
" Tapi,Bu...,"
" Ibu tetap akan menyekolahkanmu di sana,"
" Bu,aku...,"
" Kita akan bicarakan ini lagi saat makan malam,"potong ibu yang sepertinya sama sekali nggak ngehirauin aku " Ibu ada kerjaan di kantor.Nggak papa kan,ibu tinggal?"
Hhh,kemarin-kemarin juga rasanya aku sering di tinggal sendiri.Kenapa sekarang tiba-tiba khawatir?Lagian kenapa juga Ibu nggak ngebolehin aku sekolah di SMA Triasa?Aku harus cari alasan lain supaya ibu setuju.Tapi apa?
Oya,aku tau!
Radit !
###