Pereaksi
Pembatas (Hitungan Kimia)
Sesuai namanya, pereaksi pembatas adalah zat (pereaksi) yang
membatasi jumlah produk yang dihasilkan pada suatu reaksi. Dikatakan
membatasi jumlah produk yang dihasilkan karena zat tersebut telah habis
terlebih dahulu selagi zat yang lain masih ada, padahal keberadaannya sangat
diperlukan untuk reaksi selanjutnya (menghasilkan produk). Jadi,
pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis terlebih dahulu (pertama kali).
Pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara membagi
jumlah mol setiap pereaksi masing-masing dengan koefisien reaksinya (= kuosien
reaksi, Q). Tentu saja dari reaksi yang sudah setara. Pereaksi
dengan kuosien reaksi terkecil merupakan pereaksi pembatas. Dengan demikian
kalau tersedia beberapa zat pereaksi dengan jumlahnya masing-masing, kita dapat
meramalkan zat pereaksi apa yang nantinya habis terlebih dahulu atau zat apa
yang tersisa.
perhatikan gambar di bawah ini!
X
+ 2Y......
......XY2
|
Gambar : Pereaksi Pembatas
Reaksi di atas memperlihatkan bahwa menurut koefisien
reaksi, 1 mol zat X membutuhkan 2 mol zat Y. Gambar di atas menunjukkan bahwa 3
molekul zat X direaksikan dengan 4 molekul zat Y. Setelah reaksi berlangsung,
banyaknya molekul zat X yang bereaksi hanya 2 molekul dan 1 molekul yang
tersisa, sedangkan 4 molekul zat Y habis bereaksi. Maka zat Y ini disebut
pereaksi pembatas.
Pereaksi pembatas merupakan reaktan yang habis bereaksi dan
tidak bersisa di akhir reaksi.
Dalam hitungan kimia, pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara
membagi semua mol reaktan dengan koefisiennya, lalu pereaksi yang mempunyai
nilai hasil bagi terkecil, merupakan pereaksi pembatas.
Untuk
perhitungan selanjutnya, jumlah (mol) pereaksi pembatas dipakai sebagai pembanding/
standarnya. Baik jumlah produk ataupun zat lain yang bereaksi.
Contoh
: Sebanyak 6,5 gram logam Zn (Ar Zn = 65) direaksikan dengan 1000 mL larutan
HCl 0,16 M. Tentukan jumlah zat yang tersisa dan volume gas H2
yang dihasilkan (STP). Reaksi yang terjadi :
Zn (s)
+ 2HCl (aq) –> ZnCl2 (aq) + H2
(g)
Jawab
:
Mol Zn = 6,5/65
= 0,1 mol (koefisien reaksi = 1)
Q Zn = 0,1/1 =
0,1
Mol HCl = 1000
x 0,16 = 160 mmol = 0,16 mol (koefisien reaksi = 2)
Q HCl = 0,16/2
= 0,08
Ternyata Q HCl
< Q Zn, sehingga HCl merupakan pereaksi pembatas (pereaksi yang habis lebih
dulu).
.
Zn (s) +
2HCl (aq) —> ZnCl2
(aq) + H2 (g)
Mula2
0,1
0,16
-
-
Reaksi
-0,08
-0,16
+0,08
+0,08
______________________________________________________
+
Akhir
0,02 mol
0
0,08 mol
0,08 mol
Zat yang tersisa
Zn = 0,02 mol
= (0,02 x 65)
gram
= 1,30 gram
Gas H2 yang dihasilkan
= 0,08 x 22,4 L
= 1,72 L
Cara Menentukan Pereaksi
Pembatas
Berikut cara menentukan pereaksi pembatas:
1.
Persamaan
kimia yang terjadi telah setarakan, jika belum, harus disetarakan terlebih
dahulu.
2.
Tentukan
jumlah MOL masing-masing pereaksi dari MASSA pereaksi.
3.
Jumlah
MOL masing-masing pereaksi yang telah ditentukan dibagi dengan KOEFISIENNYA.
1.
Harga
hasil bagi yang lebih kecil merupakan pereaksi pembatas.
2.
Jika
hasil bagi sama, maka kedua pereaksi habis bereaksi.
Dengan adanya salah satu pereaksi yang habis terlebih
dahulu, maka jumlah produk yang dihasilkan tergantung pada banyaknya zat yang
habis terlebih dahulu. Dalam proses industri, pereaksi pembatas adalah zat yang
lebih mahal. Misalnya perak nitrat yang digunakan untuk membuat perak klorida
yang digunakan dalam film fotografi. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut:
AgNO3 + NaCl –––→ AgCl +
NaNO3
Contoh :
1.
|
Diketahui reaksi sebagai berikut
..... .....S (s) + 3 F2 ..... ..... (g) SF6 (g) Jika direaksikan 2 mol S dengan 10 mol F2 a. Berapa mol kah SF6 yang terbentuk? b. Zat mana dan berapa mol zat yang tersisa?
Penyelesaian :
..... .....S + 3 F2 ......... ... SF6 Dari koefisien reaksi menunjukkan bahwa: .....1 mol S membutuhkan 3 mol F2 Kemungkinan yang terjadi: * JIka semua S bereaksi maka F2 yang dibutuhkan .....mol F2 = x 2 mol S ..... ..... .....= x 2 mol ..... ..... .....= 6 mol Hal ini memungkinkan karena F2 tersedia 10 mol. * Jika semua F2 habis bereaksi, maka S yang dibutuhkan .....mol S = x 10 mol F2 ..............= x 10 mol ..............= 3,33 mol Hal ini tidak mungkin terjadi, karena S yang tersedia hanya 2 mol.
Jadi yang bertindak sebagai pereaksi
pembatas adalah S!
Banyaknya mol SF6 yang terbentuk = x mol S a. mol SF6 =1 x 2 mol = 2 mol b. zat yang tersisa adalah F2, sebanyak = 10 mol – 6 mol = 4 mol F2 Soal di atas dapat juga diselesaikan dengan: - setarakan reaksinya - semua pereaksi diubah menjadi mol - bagikan masing-masing mol zat dengan masing-masing koefisiennya. - Nilai hasil bagi terkecil disebut pereaksi pembatas (diberi tanda atau lingkari) - cari mol zat yang ditanya. - Ubah mol tersebut menjadi gram/liter/partikel sesuai pertanyaan. Penyelesaian: .....S .....+ .....3 F2 SF6 .................... .....2 mol ........10 mol .................... .....= 2..........= 3,33 (Nilai 2 < 3,33) Berarti zat pereaksi pembatas : S Sehingga ditulis:
.....S
.....+ .....3
F2..... SF6
.................... .....2 mol ........10 mol a. mol SF6 = x 2 mol S ...............=1 x 2 mol = 2 mol b. mol F2 yang bereaksi = x 2 mol S .................................= x 2 mol = 6 mol ....mol F2 sisa = mol tersedia - mol yang bereaksi ....................= 10 mol - 6 mol = 4 mol |
2.
|
10 gram Fe dipanaskan dengan 3,2 gram
S membentuk besi sulfida, menurut persamaan:
.....Fe (s) .....+..... S (s) ..FeS (s) a. tentukan pereaksi pembatas b. gram FeS yang terbentuk c. massa zat yang tersisa ....( Ar Fe = 56 ; S = 32 ) Penyelesaian: .....Fe (s)..... +..... S (s)..... FeS (s) ......................... .....10 gram.......... 3,2 gram .....= mol ..........= mol .....= 0,178 mol .....= 0,1 mol ............................. .....= 0,178 ..........= 0,1 (Nilai 0,1 < 0,178) Sehingga: .....Fe (s)..... +..... S (s)..... FeS (s) ......................... .....0,178 ..............0,1 mol
a. Pereaksi pembatas S
b. FeS yang terjadi = x 0,1 mol ...........................= 0,1 mol
.....g
FeS = 0,1 x Mr FeS
.............= 0,1 x 88 .............= 8,8 gram c. Fe yang bereaksi = x 0,1 ...........................= 0,1 x 56 ...........................= 5,6 gram ....Fe sisa = 10 - 5,6 gram = 4,4 gram
Demikian uraian di atas tentang pereaksi pembatas dan cara menentukannya. Semoga dapat bermanfaat bagi kawan-kawan sekalian ^_^
|
0 komentar:
Posting Komentar